BELAJAR TANPA BATAS UNTUK MELIHAT DUNIA LEBIH LUAS

Kamis, 30 Oktober 2014

Tips Velg, Cermati Ukuran dan Keserasian

Velg dapat menaikkan citra sebuah mobil. Perkembangan dunia permobilan secara langsung berdampak pada produk aftermarket. Salah satunya adalah velg. Pada era ‘80an dan 90’an, ukuran velg standar berkisar 13-14inchi, sedangkan pada era 2000an velg 15-16inchi kerap dijadikan peranti standar. Salah satu yang menyebabkan naiknya ukuran ini, tak lain adalah desain dan teknologi mobil. Misalnya, performa mobil yang kian kencang menuntut diameter velg yang lebih besar agar menjaga kestabilan.

Namun, meski diameter velg lansiran manufaktur sudah membesar, toh konsumen masih ingin tampil dengan velg yang lebih besar lagi. Pertimbangannya adalah agar mobil terlihat lebih bergaya. “Rata-rata pemilik mobil mengganti velg dan ban untuk menaikkan citra, serta mengikuti trend,” ujar Wibowo Santosa dari Permaisuri Ban. “Satu hal yang perlu diperhatikan, tetap ada rumusan baku untuk kegiatan penggantian velg. Misalnya aplikasi velg yang lebih besar diikuti penurunan rasio ban dimaksudkan agar ketinggian mobil tetap terjaga,” tambahnya.

Berikut ini adalah tips-tips lain bagi Anda yang ingin mengganti “Sepatu Baru” bagi mobil kesayangan :

1. Samakan diameter luar ban (setelah memakai velg dan ban yang baru), dengan diameter luar ban sebelum pergantian. Tujuannya agar ground clearance mobil sesuai dengan kondisi awal. Contoh, jika ukuran standar velg dan ban 195/55/R15, maka pilihannya 195/45/R16 atau 205/40/R17 bahkan 225/35/R18. Dealer velg dan ban yang baik akan memberikan konsultasi jika Anda ragu dengan velg dan ban yang akan dipilih (lihat boks).

2. Setiap mobil memiliki ciri tersendiri untuk desain kepala baut roda. Pastikan velg yang Anda pilih memiliki lubang baut roda yang benar-benar masuk tanpa longgar. Hal ini untuk mencegah velg terlepas dari as roda.

3.Perhatikan pula titik tengah velg (centrebore). Bagian ini harus benar-benar terhubung dengan baik pada tonjolan as roda agar poros tetap simetris. Perhatikan juga ruang velg dengan as roda. Semakin luas bidangnya, velg semakin aman karena kokoh.

4. Masing-masing velg memiliki kapasitas beban yang berbeda. Jika kapasitas beban velg lebih kecil dari bobot mobil, akan membahayakan karena velg bisa pecah ditengah jalan. Sebaliknya, jika lebih besar, velg akan memberatkan kerja mesin terutama saat mobil berakselerasi.

5.       Pilihlah offset secara tepat agar velg memiliki ruang yang cukup luas, sehingga tidak beradu dengan suspense, fender, serta caliper rem.

Plus-Minus Velg dan Ban Bertapak Lebar
Perubahan besar velg dan ban akan melahirkan plus-minus di saat bersamaan. Ambil contoh, akselerasi akan sedikit lambat karena naiknya rolling resistance. Di satu sisi, traksi akan meningkat karena kontak permukaan lebih luas. Selain itu, dengan naiknya traksi, maka jarak pengereman akan terpangkas. Tetapi, peranti rem perlu bekerja lebih keras dalam mengimbangi momen inersia dari velg yang lebih besar .
 
Ban berprofil rendah juga memangkas kenyamanan, karena getaran tidak diredam dengan baik oleh dinding ban yang sempit. Tetapi, nilai keamanan dari pengereman dan stabilitas jelas bertambah. Bila ban meletus saat berjalan, ground clereance tidak akan langsung anjlok , karena jarak bibir velg dan jalan cukup dekat.

Ban tapak lebar juga menghasilkan kebisingan yang lebih besar, kerana “wind tunnel” (angin yang terperangkap dan terlepas pada alur ban) menjadi lebih banyak. Meski demikian, isu ini berhasil ditepis, karena segelintir manufaktur ban sudah bisa merancang pola tapak dan jenis kompon (bahan baku karet) yang lebih baik.

Patokan Velg dan Ban
Untuk mempermudah pemilihan velg, kami sajikan contoh tabelnya. Plus1 dan 2 adalah batas aman ukuran velg dan ban tanpa memodifikasi kolong mobil seperti suspensi, rem, ball joint, dan tie-rod.

Mobil
Standar
Plus1
Plus2
Honda Jazz VTEC AT/MT
185/55/R15
195/45/R16
205/40/R17
Suzuki Swift AT,Toyota Yaris
185/60/R15
195/50/R16
205/45/R17
Daihatsu Sirion AT/MT
175/65/R14
185/55/R15
205/40/R17
Karimun Estilo
155/65/R13
165/55/R14
Na
Proton Savvy
165/60/R14
175/50/R15
185/50/R16
Toyota New Vios G
185/60/R15
195/50/R16
185/50/R17
Honda New Civic
205/55/R16
225/45/R17
205/45/R18
Mazda3 2.0
205/50/R17
225/40/R18
225/35/R19
Nissan Livina 1.8, Avanza, Xenia
185/65/R15
195/55/R16
215/45/R17
Kijang Innova V/G
205/65/R15
225/55/R16
225/55/R17
Suzuki APV GX
195/65/R15
205/55/R16
205/50/R17
Nissan Xtrail
215/65/R16
225/55/R17
215/55/R18
Suzuki SX4,Honda Accord
205/60/R16
215/50/R17
205/50/R18
Ford New Escape,Chevy Captiva
215/70/R16
225/65/R17
235/60/R18
Toyota Rush,Daihatsu Terios
235/60/R16
255/50/R17
235/50/R18
Suzuki Grand Vitara,New CR-V
225/65/R17
245/55/R18
225/55/R19
Toyota New Camry 2.4/3.0
215/55/R17
235/45/R18
215/45/R19
Mercy New C-Class
245/40/R17
255/35/R18
255/30/R19
   Tidak semua ukuran ban pada table ini tersedia di pasar domestic  

Sumber : Montirgw.com, Majalah Auto Car edisi September 2007
Penulis: Bayu Arya

Image: socokangsi.blogspot.com, autocar.com, autocarsia.com, mygaragecar.com, neocarmodels.com


Rabu, 29 Oktober 2014

Cara Membaca Kode dan Ukuran Ban

Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan bermotor (roda 2 atau roda 4) yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam peranannya menentukan keselamatan dalam berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi ban pada kendaraan yang sangat penting itu, maka perlu mengetahui cara membaca kode ban, cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya. Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi tentang Cara Membaca Kode Ban Terbaik untuk anda ketahui.

Dalam membaca kode ban masih banyak orang yang belum mengatahuinya arti dari angka dan huruf yang tertera pada ban. Untuk Cara Membaca Kode Ban Terbaik ada 2 yang akan saya bahas yaitu Cara Membaca Kode Ban Motor dan Cara Membaca Kode Ban Mobil. oke kita mulai saja untuk mengetahu cara membaca kode ban.
Cara Membaca Kode Ban Motor
Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf misalnya 130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam Kode Ban yang biasa digunakan:
Yaitu Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.
Contoh : Kode Ban Imperial
4.60-H-18 4PR
1.     4.60 menyatakan kode lebar ban “dalam satuan inchi”
2.    H menunjukkan ambang batas kecepatan pemakaian
3.    18 menunjukkan kode untuk diameter velg/rim “dalam satuan (  ) inchi”
4.    4PR menunjukkan kode untuk kekuatan ban yang berdasarkan pada kekuatan serat kain ban atau ply rating, 4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang terbuat dari bahan nilon di dalam sebuah carcass berindikasi kekuatannya setara dengan 4 lapisan kain ban.
Untuk Kode Ban Imperial, Aspect Ratio atau perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Contoh : Kode Ban Metric
120/70-17 67H
§  120 menunjukkan kode untuk lebar ban “dalam satuan milimeter”
§  70 menunjukkan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti juga perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar ban 120 mm, maka tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau = 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban akan meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling kendaraan.
§  17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam satuan (  ) inchi.
§  67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load index / LI ). LI 67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 307 kg.
§  H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)
Kode kecepatan ban
§  Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160 km/jam.
§  S adalah kode untuk kecepatan maksimal = 180 km/jam.
§  T adalah kode untuk kecepatan maksimal = 190 km/jam.
§  U adalah kode untuk kecepatan maksimal = 200 km.jam.
§  H adalah kode untuk kecepatan maksimal = 210 km/jam.
§  V adalah kode untuk kecepatan maksimal = 240 km/jam.
§  W adalah kode untuk kecepatan maksimal = 270 km/jam.
§  Y adalah kode untuk kecepatan maksimal = 300 km/jam.
§  Z adalah kode untuk kecepatan di atas = 240 km/jam.
Indeks Beban :
§  62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
§  63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
§  64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
§  66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
§  68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
§  70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
§  73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
§  75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
§  80 – 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 – 580 Kg.
§  90 – 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 – 800 Kg.
Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu ukuran bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca ban mobil.
Angka pertama, “80” adalah section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian sisi ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang angka di belakangnya, “90” adalah aspec rationya.
Aspec ratio adalah persentase section width dibandingkan dengan section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi ban). Bila disebutkan angka aspec ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm. Sedang angka terakhir, “17” menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek.
“Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung pada kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode ukuran metric,” jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC.
Yang berikutnya adalah kode ukuran ban imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Honda. Ban dengan kode seperti ini justru paling mudah dibaca.
Angka pertama, “2.50” adalah kode section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya 2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5 mm.
Lalu bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis ini didasarkan pada nilai 100 % dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban sama. Sedang angka terakhir adalah menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek. sumber: http://ruudisantoso.wordpress.com dari sumber http://www.otomotifnet.com
Cara Membaca Kode Ban Mobil
Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-17 tahun 2009.
Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut diproduksi. Nah untuk membaca kode ban Mobil adalah sebagai berikut:
Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.


Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.
Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan( asal tidak pada ban yang pecah ajah.. Ahhahaha :P, kalo itu mah sama juga Boong :D ).
Tips untuk Anda :
Sebelum kita membeli atau mengganti sebuah ban baru , sebaiknya kita harus mengetahui ukuran dan jenis ban apa yang sebaiknya dipakai, Misal 
ban terbaik di indonesia GT Radial. Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih dan membeli Ban Terbaik. Ada tiga unsur yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :
1. Ukuran Ban
Apabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 
175/70R13 82H. itu maksudnya adalah :
§  175” menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi bukan diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.
§  70” menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat.
§  R” menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.
§  13” merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13 inci.
§  82” mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.
§  H” melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.
2. Usia ban


3. 
Treadwear Indicator
Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi. sumber:http://www.donaalfian.com
Artikel Lainnya :
1. Ban mobil penumpang
Ukuran
195/60 R 14 85 H
§  195 : Lebar penampang ban (mm)
§  60 : Aspek rasio
§  R : Kontruksi ban radial
§  14 : Diameter pelek (inch)
§  85 : Load indek
§  H : Simbol batas kecepatan.
Ukuran
7.75 – 14 4PR
§  7.75 : Lebar penampang ban (inch)
§  14 : Diameter pelek (inch)
§  4PR : Ply rating
Ukuran
205SR14
§  205 : Lebar penampang (mm)
§  S : Batas kecepatan
§  R : Kontruksi radial
§  14 : Diameter pelek (inch)
Ukuran
G70 – 15 B
§  G : Batas ban
§  70 : Aspek rasio (seri)
§  15 : Diameter pelek (inch)
§  B : Load range
2. Ban Truck and Bus, off the road dan Industri
Ukuran
10.00 – 20 14PR
§  10.00 : Lebar penampang (inch)
§  20 : Diameter pelek (inch)
§  14PR : Ply rating
3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)
Ukuran
5.00/9.00 – 13
§  5.00 : Tinggi penampang (inch)
§  9.00 : Lebar penampang (inch)
§  13 : Diameter pelek (inch)
4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST).
Ukuran
10 x 6 x 61/4
§  10 : Diameter luar (inch)
§  6 : Lebar Dasar
§  61/4 : Diameter dalam (inch)
5. Ban Agrikultur (AGP)
Ukuran
19 x 8.00 – 10
§  19 : Diameter keseluruhan (inch)
§  8.00 : Lebar penampang (inch)
§  10 : Diameter pelek.
Cara membaca aspek ratio
Aspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini.
§  Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100
§  contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50

§  contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm.